Kesempatan ini wajib dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Sulteng dan juga memasok buah durian ke lingkungan ekonomi ekspor.
Palu – eksekutif Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengikuti rapat koordinasi percepatan pemenuhan protokol ekspor durian ke China, sama-sama Kementerian Koordinator Lingkup Kemaritiman serta Penanaman Modal (Kemenko Marvest) RI di Jakarta.
Kepala Dinas Tanaman Pangan kemudian Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun di penjelasan tertulisnya di Palu, Selasa, mengemukakan bahwa dibukanya keras ekspor segera ke China, menjadikan komoditas durian dapat berubah menjadi pemicu kebangkitan perekonomian Provinsi Sulteng.
"Dengan dibukanya keran ekspor dengan segera ke China, menjadikan komoditas durian dapat berubah menjadi pemicu kebangkitan ekonomi, khususnya sektor flora pangan serta hortikultura di dalam Provinsi Sulawesi Tengah," ujarnya.
Rakor yang disebutkan dipimpin dengan segera oleh Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan juga RI Luhut Binsar Pandjaitan sebagai perbuatan lanjut kunjungan kerja Menko Marves ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/China.
Nelson memaparkan kesempatan ini wajib dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Sulteng kemudian memasok buah durian ke lingkungan ekonomi ekspor.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih terhadap Pengelola dan juga Wakil Pemuka Sulteng berhadapan dengan dukungan penuh pada mewujudkan pembangunan menuju Sulteng lebih tinggi forward lalu sejahtera.
Ia mengatakan, menindaklanjuti rakor tersebut, pihaknya akan mengundang Dinas TPH kabupaten/kota untuk melakukan sinkronisasi data luasan serta jumlah keseluruhan pemilik atau anggota kelompok tani pengelola durian se-Sulteng.
Pihaknya juga akan menghadirkan narasumber dari Menko Marvest, Badan Karantina Nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga Kementerian Pertanian untuk memperoleh data real prospek durian juga langkah-langkah teknis lainnya.
"Adapun hasil dari pertarungan ini yang dimaksud pertama, ekspor durian dengan segera ke China tahun ini terwujud di dalam mana wilayah yang dimaksud menjadi pionir atau awal mulanya adalah Kota Parigi Moutong lalu Poso Provinsi Sulawesi Tengah," ujarnya.
Menurut dia lagi, Tim Lintas Kementerian di waktu dekat akan berkunjung dengan segera ke Sulteng, tepatnya ke Wilayah Poso dan juga Parigi Moutong.
Sementara itu, luasan lahan terekam dalam Negara Indonesia sekitar 400 hektare dan juga 250 hektare berada di dalam Kota Poso dan juga Parimo. Adapun jenis varietas yang dimaksud dominan disukai di pasaran China adalah durian montong juga super tembaga
Nelson berharap dengan adanya rakor ini, Provinsi Sulteng dapat mengambil kesempatan untuk terus mengembangkan komoditas durian lalu memasok ke pangsa ekspor lantaran sangat diminati oleh pasar.
Artikel ini disadur dari Sulteng ikuti rakor percepatan pemenuhan ekspor durian ke China
Post Views: 39
Terkait