Nadineworldwide.com – Kasus obesitas belakangan ini memang sebenarnya menunjukkan kenaikan. Di tahun 2023 ini saja, ada beberapa persoalan hukum obesitas ekstrem dalam Indonesia yang dimaksud menimbulkan heboh publik. Salah satunya bahkan mencapai bobot hingga 350 kg!
Obesitas merupakan kondisi di tempat mana tubuh memiliki tumpukan lemak berlebih akibat ketidakseimbangan antara asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan digunakan (energy expenditure) di waktu yang dimaksud lama.
Fenomena obesitas meningkat terjadi dikarenakan sejumlah faktor, di area mana yang dimaksud paling banyak adalah faktor gaya hidup. Di antaranya adalah sedentary living (kurang bergerak) dan juga berbagai mengonsumsi makanan kemudian minuman tinggi gula juga lemak.
Mengingat obesitas menjadi salah satu permasalahan kemampuan fisik yang tersebut belum mendapatkan perhatian penuh, Head of Department Underwriting Sequis, dr. Fridolin Seto, meminta rakyat menjadikan kemampuan fisik menjadi prioritas pada menciptakan resolusi tahun baru yang tersebut akan datang.
Menurut dr. Fridolin, orang dengan obesitas mudah terkena sindrom metabolik, yakni peningkatan trigliserida, penurunan kadar HDL (kolesterol baik), peningkatan tekanan darah, hingga risiko terserang berbagai penyakit.
Penyakit yang digunakan seringkali menyerang orang obesitas antara lain asma, infertilitas, osteoartritis lutut kemudian pinggang, henti napas pada waktu tidur, nyeri pinggang, fatty liver, hipertensi, diabetes, kemudian memicu terbentuknya batu empedu.
Penyakit kritis lainnya juga berpotensi mengganggu kebugaran penderita obesitas, bahkan dapat menyebabkan kematian seperti stroke juga penyakit jantung koroner.
Lalu, apa yang digunakan dapat dijalankan agar terhindar dari obesitas?
“Anda dapat mulai dengan menurunkan kebiasaan ngemil, batasi total makanan tinggi asupan gula, garam lalu lemak,” demikian saran dr. Fridolin.
Sering juga banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori lalu processed food ternyata bisa jadi meningkatkan obesitas. Jadi, perbanyaklah sayur, buah, serta biji-bijian sebagai langkah preventif obesitas.
“Jika telah terlanjur kegemukan hingga obesitas serta sudah ada memiliki riwayat gangguan kesehatan, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter gizi untuk mendapatkan saran diet lalu perawatan yang digunakan sesuai kondisi tubuh,” kata dr. Fridolin lagi.
Selain mengenai asupan, dr. Fridolin juga memberikan tips untuk membantu membakar kalori, yakni dengan membatasi screen time (penggunaan gawai), membiasakan aktivitas fisik, lalu kegiatan luar ruang.
“Jadikan olahraga sebagai gaya hidup. Setidaknya dijalankan 3 kali seminggu atau olahraga sama-sama keluarga pada Hari Sabtu atau Minggu. Cukup istirahat serta tidur berkualitas juga penting untuk mengurangi kenaikan berat badan. Jangan lupa lakukan pemeriksaan kondisi tubuh (medical checkup) setidaknya satu tahun sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan,” kata dr. Fridolin lagi.
Tak hanya sekali berisiko pada kondisi kesehatan, kondisi obesitas juga akan merugikan Anda ketika ingin membeli asuransi kesehatan.
“Tidak sejumlah yang digunakan tahu bahwa berat badan juga menjadi pertimbangan underwriting asuransi selain faktor riwayat medis. Hal ini akibat kelebihan berat badan terkait dengan kesulitan kesehatan. Artinya, apabila telah obesitas akan cenderung lebih banyak berbagai membutuhkan perawatan medis,” imbuh dr. Fridolin lagi
Bagaimana, telah mempersiapkan diri untuk memasuki tahun baru 2024?
(Sumber: Suara.com)