Nasional

Rekam Jejak Digital pada Ranah Pendidikan

57
×

Rekam Jejak Digital pada Ranah Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Rekam Jejak Digital pada Ranah Pendidikan

JAKARTA – Kementerian Komunikasi serta Informatika (Kemenkominfo) RI mengadakan kegiatan talk show chip in “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan” ke SMA Negeri 85, Rabu (24/4/2024) juga berhasil dihadiri oleh lebih besar dari 560 siswa. Talk show ini diselenggarakan di rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 jt penduduk Indonesi pada 2024 menuju Nusantara #MakinCakapDigital.

Berdasarkan Survei Angka Literasi Digital Warga Nusantara 2022 yang dimaksud diselenggarakan oleh Kemenkominfo serta Katadata Insight Center pada 2021, disebutkan bahwa Indonesi masih berada di kategori “sedang” dengan hitungan 3.49 dari 5,00. Kegiatan literasi digital di dalam lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya Kemenkominfo di mempercepat perubahan fundamental digital di dalam sektor lembaga pendidikan menuju Indonesi #MakinCakapDigital.

Kegiatan talk show chip in diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi serta Informatika Tanah Air Semuel Abrijani Pangerapan yang tersebut menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Nusantara agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital, juga memiliki kemampuan di menanggulangi resiko yang digunakan muncul bersamanya. Semuel menyampaikan empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, serta Keselamatan Digital.

Sambutan kedua sekaligus pengaktifan kegiatan oleh Menteri Komunikasi dan juga Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang mana secara daring menyampaikan kegunaan dunia usaha pada kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja lalu partisipasi rakyat di kegiatan berbasis dunia usaha digital. Menkominfo juga meminta seluruh lapisan komunitas untuk berpartisipasi secara terlibat pada beragam kegiatan literasi digital untuk mewujudkan Nusantara terkoneksi serta semakin maju.

Kegiatan talk show chip in bertujuan memberi edukasi mengenai literasi digital dengan cara yang digunakan simpel diterima siswa. Sesi talk show dimulai dengan pemutaran video animasi berjudul “4 Jurus Literasi Digital”. Empat jurus yang mana dimaksud adalah Interaksi, Partisipasi, Kolaborasi, juga Kontrol diri agar para kontestan didik #MakinCakapDigital.

Penjelasan mengenai literasi digital kemudian disampaikan oleh tiga warga narasumber yang digunakan dipandu oleh moderator. Paparan pertama disampaikan oleh dosen UNJ sekaligus Jaringan Pegiat Literasi Digital Nugrahaeni Prananingrum.

Nugrahaeni mengungkapkan pentingnya menjadi siswa yang tersebut berbudaya ke media sosial. Prinsip pertama yang mana harus diterapkan pelajar sebagai pengguna internet, teristimewa media sosial adalah sebelum menulis sesuatu, kita harus memikirkan dulu apa itu dampaknya. Jadi, apapun yang digunakan kita lakukan harus berfikir kemudian berpartisipasi dengan baik.

Kedua, menurut Nugrahaeni adalah kejujuran kemudian tanggung jawab. Paham di etiket atau tata krama di planet digital. Kita harus berubah jadi warga Indonesi yang mana ber-Pancasila kemudian ber-Bhineka Tunggal Ika, baik di bumi nyata maupun di globus digital. Serta pastikan validitas berita yang mana diterima, apakah berasal dari sumber kredibel kemudian terpercaya, juga jangan simpel menyebarkan berita sebelum menjamin keabsahannya.

”Ini tata krama dalam globus digital waspadai konten negatif. Ini adalah kaitannya dengan percakapan mengenai peraturan kemudian norma-norma di digital lalu literasi persoalan UUD ITE. Etika menyebabkan akun menggunakan identitas asli apalagi kita ketika belajar di dalam kelas, jangan sampai salah etika,” tutup Nugrahaeni.

Sementara narasumber kedua pada talk show chip in “Rekam Jejak Digital di dalam Ranah Pendidikan”, Penggiat Literasi lalu Advokasi Sosial Ari Ujianto menjelaskan untuk para pelajar mengenai digital safety agar aman bermedia sosial. Keaman digital adalah sebuah serangkaian untuk meyakinkan pemakaian layanan digital, baik secara daring maupun tak daring dapat dijalankan secara aman. Tidak semata-mata untuk mengamakan data yang kita miliki, email pun juga melindungi data pribadi secara bersifat rahasia.

Artikel ini disadur dari Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan