MADINAH – Seorang perempuan muda tampak menggandeng nenek selepas Salat Zuhur ke Masjid Nabawi, Madinah. Awalnya saya mengira, perempuan muda ini menggandeng neneknya.
Ternyata dugaan saya salah. Perempuan ini kemudian mengunjungi saya yang mana sedang bertugas mengawasi jemaah haji Indonesia. Perempuan ini kemudian bertanya apakah saya tenaga haji. “Iya benar,” jawab saya, Akhir Pekan (19/5/2024).
Perempuan ini kemudian menjelaskan apabila nenek yang bersamanya jemaah yang tersebut terpisah dari anaknya selepas salat. Namanya Sudjijem, jemaah haji jika Pacitan, Jawa Timur.
Nenek Sudjijem berusia 72 tahun. Dia menjelaskan jikalau beliau janjian bertemu dengan anaknya dalam pintu 338. Ternyata, ia bukan bertemu dengan anaknya yang bernama Joko Setiyono. Nah, beliau malah bertemu perempuan tadi hingga akhirnya menemui saya untuk dibantu mencarikan anaknya. “Iya janjinya pada pintu yang ada sekuritinya,”kata Sudjijem.
Saya kemudian mengundang nenek Sudjijem duduk di dalam kursi. Saya ajak berbicara layaknya pribadi anak dengan ibunya. Saya coba cari tahu hotel tempat menginap dalam Madinah. Lewat scan barcode di dalam kartu identitas, akhirnya diketahui nama hotelnya.
Saya ajak Nenek Sudjijem berbincang. Mulai dari asal, usia, berapa tahun mengawaitu haji hingga resep awet muda dalam usia 72 tahun. Rahasianya ternyata sejumlah minum air putih, buah serta sayur. “Saya nunggu 12 tahun. Berangkat sama-sama anak kedua saya,” ujarnya.
Akhirnya saya antar Nenek Sudjijem ke hotelnya pada Dar El Naem yang digunakan letaknya sekitar 350 meter dari Gate 339 Masjid Nabawi. Saya cari ketua kloternya serta akhirnya bertemu. Kemudian nenek Sudjijem saya pasrahkan terhadap ketua kloternya.
Artikel ini disadur dari Mengantar Nenek Sudjijem yang Terpisah dari Anaknya ke Hotel Tempat Menginap
