Nadineworldwide.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan tingkat pemuaian pada tahun 2023 merupakan yang dimaksud terendah sejak tahun 1999. Pada tahun 2023 kemarin, pemuaian 2023 tercatat sebesar 2,61 persen, sedangkan pada tahun 1999 sebesar 2,01 persen.
“Selama 2023 pemuaian 2,61 persen, Desember 0,41 persen. Hal ini terendah sepanjang reformasi,” kata beliau di paparan Outlook Kementerian Perdagangan 2024 pada DKI Jakarta seperti disitir Antara, Kamis (4/1/2024)..
Mendag Zulhas menyebut, salah satu strategi untuk menekan bilangan bulat pemuaian yaitu dengan turun dengan segera ke bursa memantau juga mengawai nilai substansi pokok.
Selama 2023, pasukan Kemendag telah lama mengunjungi 679 pangsa pada 503 kabupaten/kota melalui Sistem Pemantauan Pasar kemudian Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP).
Selain itu, Kemendag juga berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) juga Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Kemendag berkoordinasi dengan Badan Pangan, pemerintah juga wilayah sebab tarif cabainya tinggi itu, kemudian transportasi sanggup ditanggulangi oleh APBD yang digunakan disebut dana cadangan, yang dimaksud disebut bencana tiada terduga. Selain itu kita juga melakukan konfirmasi komoditas berasal dari luar negeri datang tepat waktu,” imbuh dia.
Dengan raihan pemuaian rendah itu, Mendag Zulhas membidik nomor kenaikan harga berada di area kisaran 1,5-3,5 persen pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan perekonomian Indonesia mengalami pemuaian 0,41 persen pada Desember 2023 apabila dibandingkan dengan Ukuran Harga Pengguna (IHK) bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Terjadi peningkatan IHK dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023.
Dengan perkembangan tersebut, kenaikan harga tahun ke tahun mencapai 2,61 persen (year-on-year/yoy) juga naiknya harga tahun kalender 2, 61 persen (year-to-date/ytd).
(Sumber: Suara.com)