Nadineworldwide.com – Setelah Natal (25/12/2023) juga Boxing Day (26/12/2023) sederet media kenamaan dunia di area sektor industri otomotif menulis artikel tentang langkah Toyota menghentikan produksi Daihatsu Motor di tempat Oyamazaki, Kyoto, Jepang. Alasannya adalah safety test yang mana diadakan tak sebagaimana mestinya.
Toyota Motor Corporation memiliki kendali penuh melawan Daihatsu Motor Co. Ltd sejak 2016 lalu sejak itu meneruskan lini truk juga mobil kecil, dengan lebih besar dari 1,1 jt kendaraan diproduksi pada 2023.
Ada pun penghentian produksi unit mobil kecil Toyota pada semua pabrik di negeri Jepun akan berlangsung paling tidaklah sampai akhir Januari 2024. Penyebabnya, seperti diakui Daihatsu adalah pengujian keselamatan atau safety test tidak ada berlangsung sebagaimana mestinya dan juga berlangsung kurun 30 tahun.
Dikutip dari The Japan Times, pada dua hari pasca pengumuman Toyota, pada Hari Jumat (27/12/2023), Daihatsu menyatakan melanjutkan pengiriman kendaraan dalam Indonesia setelahnya dua hari menghentikan semua pengiriman domestik juga global akibat sebagian besar model menjalani uji safety tidaklah tepat.
“Pihak berwenang Indonesia telah terjadi memberikan konfirmasi keamanan mobil Daihatsu, juga mobil yang mana diproduksi oleh unit lokalnya dengan merek Toyota, serta memberi lampu hijau untuk dimulainya kembali pengiriman,” demikian tulis media The Japan Times mengutip pernyataan Daihatsu.
Dengan pengumuman ini, Indonesia menjadi negara pertama yang digunakan membersihkan Daihatsu dari persoalan hukum uji keselamatan. Sebagai catatan, produk-produk kategori unit mobil kecil Toyota juga dipasarkan di dalam beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, kemudian Uruguay.
Setelah Indonesia, Daihatsu menyebutkan akan datang melakukan pembicaraan dengan regulator di tempat negara-negara Asia lainnya untuk melanjutkan pengiriman.
Sementara disitir dari Nikkei Asia, Daihatsu Motor Co. Ltd menangguhkan semua produksi pada Prefektur Osaka yang melayani bursa domestik mulai Selasa (2/1/2024) lalu diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Januari.
Sebagai catatan, pabrik ini adalah tempat perakitan untuk kendaraan Kei Car atau minicar Daihatsu Copen. Dan dari empat pabrik perusahaan di tempat Jepang, tempat tadi merupakan pabrik terakhir yang digunakan berhenti beroperasi.
Menurut firma riset kredit Teikoku Databank Ltd., terdapat lebih banyak dari 8.000 perusahaan di dalam Negeri Sakura yang dimaksud secara dengan segera atau tidak ada dengan segera memasok komoditas atau layanan terhadap Daihatsu, memunculkan jualan tahunan gabungan sekitar 2,2 triliun yen atau setara 15 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Panel third party pihak yang dibentuk oleh Daihatsu menyatakan pada Rabu (3/1/2024) bahwa jumlah keseluruhan kendaraan yang dimaksud terkena dampak pengujian tidak ada tepat awalnya muncul pada musim semi 2023, telah dilakukan bertambah menjadi 64 model, termasuk 11 model yang digunakan dijual di area Jepang.
Lantas disitir dari Kyodo, penangguhan atau penghentian produksi hingga akhir Januari 2024 merupakan pukulan telak bagi tambahan dari 8.000 pemasok kemudian perusahaan induknya sendiri, Toyota Motor Corporation (TMC).
Unit mobil kecil Toyota dari TMC biasanya memproduksi 4.000 unit mobil per hari di tempat Jepang. Setiap April 2023 Daihatsu atau DMC Negeri Sakura miliki sekira 9.000 karyawan pada pabrik di negerinya pada bulan April, memproduksi sekitar 870.000 unit pada tahun fiskal terakhir.
Penghentian produksi menjadi perasaan khawatir para pegawai Daihatsu, namun pada Hari Senin (1/1/2024) antara produsen dengan serikat pekerja sudah pernah menyetujui paket kompensasi berisi kesanggupan membayar sebagian pendapatan karyawan selama penghentian produksi.
Selain penghentian produksi untuk pangsa domestik, DMC juga menghentikan semua pengiriman baik di dalam di maupun dalam luar Jepang, akan tetapi sudah melakukan lagi pengiriman ke Indonesia kemudian Negara Malaysia pasca regulator pemerintah kedua negara ini menyetujui kelanjutan penjualan.
Dan pemerintah kedua negara memverifikasi bahwa mobil Daihatsu yang mana dijual di tempat negara tujuan (Indonesia juga Malaysia) aman untuk digunakan. Juga ditambahkan item yang tersebut pada waktu ini dijual tak memunculkan kesulitan keselamatan secara langsung.
(Sumber: Suara.com)