Nadineworldwide.com – Saat kendaraan kita membutuhkan pengisian material bakar, kita seringkali dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus, hingga jenis material bakar lainnya.
Namun, bagaimana efeknya jikalau kita seringkali gonta-ganti jenis substansi bakar ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut pembahasan lebih banyak lanjut.
Kondisi Darurat: Satu Kali Tidak Masalah
Dalam kondisi darurat, seperti ketika jenis komponen bakar biasa sudah ada habis juga kita harus segera mengisi tangki, penyelenggaraan jenis komponen bakar yang digunakan berbeda bukan akan menjadi hambatan besar. Misalnya, jikalau kita biasa menggunakan Pertalite, beralih ke Pertamax sesekali tak akan merusak mesin.
Sebagian besar jenis unsur bakar memiliki unsur penyusun yang mana mirip di area menghadapi rantai hidrokarbon, sehingga pengaplikasian satu atau dua jenis unsur bakar di satu tangki tiada akan memberikan dampak negatif yang digunakan signifikan.
Konsistensi Penting: Hindari Gonta-ganti yang mana Sering
Masalah muncul ketika pengaplikasian substansi bakar menjadi tiada konsisten. Gonta-ganti BBM secara seenaknya, seperti menggunakan Pertamax hari ini, Pertalite besok, lalu Premium kemudian, dapat memberikan dampak yang mana merugikan bagi mesin kendaraan.
Setiap mesin dirancang dengan nilai kompresi tertentu yang telah terjadi disesuaikan dengan jenis substansi bakar yang tersebut umumnya tersedia di area pasaran. Perubahan yang dimaksud cepat kemudian rutin pada jenis material bakar dapat memaksa mesin untuk terus menyesuaikan kompresinya, yang digunakan pada akhirnya dapat menyebabkan performa yang mana kurang optimal.
Bahaya Campur-campur Jenis Bahan Bakar
Salah satu kekeliruan yang dimaksud umum adalah mencampur jenis komponen bakar, misalnya mencampur Premium dengan Pertamax untuk mendapatkan kualitas setara dengan Pertalite. Tindakan ini sangat berbahaya sebab tiap jenis material bakar memiliki karakteristik yang digunakan berbeda.
Jika mesin terus-menerus dihadapkan pada campuran unsur bakar yang dimaksud berbeda, hal ini dapat mengakibatkan performa mesin yang tersebut loyo, kerusakan pada komponen mesin, kemudian bahkan kesulitan di menyalakan mesin.
Dalam pengaplikasian unsur bakar, konsistensi sangat penting. Jika Anda ingin beralih ke jenis unsur bakar yang tersebut berbeda, lakukan dengan konsisten juga pastikan mesin dapat menyesuaikan diri dengan inovasi tersebut. Hindari mencampur-campur jenis substansi bakar, juga perhatikan rekomendasi pabrikan kendaraan untuk jenis substansi bakar yang tersebut paling sesuai.
Dengan menjaga konsistensi juga berhati-hati di pemilihan komponen bakar, Anda dapat meyakinkan mesin kendaraan masih berkinerja optimal lalu miliki umur pakai yang tersebut tambahan panjang.
(Sumber: Suara.com)