Olahraga

Final Ideal Tercipta ke Wimbledon 2024: Novak Djokovic Kembali Hadapi Carlos Alcaraz

18
×

Final Ideal Tercipta ke Wimbledon 2024: Novak Djokovic Kembali Hadapi Carlos Alcaraz

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Novak Djokovic lolos ke final Wimbledon 2024. Ia melaju pasca mengalahkan Lorenzo Musetti, Jumat, 12 Juli, untuk menjamin final Wimbledon kedua berturut-turut bertarung dengan juara bertahan Carlos Alcaraz.

Djokovic, yang mana mengejar peringkat Grand Slam ke-25, tampil lagi lima pekan pasca menjalani operasi lutut. Ia, yang tersebut pernah juara tujuh kali, mencapai finalnya yang mana ke-10 di All England Club dengan kemenangan 6-4, 7-6(7/2), 6-4 berhadapan dengan unggulan ke-25 dengan syarat Italia itu.

Djokovic, yang berusia 37 tahun, bisa saja hanya menyamai rekor Roger Federer dengan delapan gelar kejuaraan Wimbledon dan juga berubah menjadi juara tertua ke era modern apabila ia membalas kekalahan tahun setelah itu dari Alcaraz.

“Saya sudah berkali-kali mengemukakan bahwa Wimbledon adalah impian masa kecil saya untuk memainkannya lalu memenanginya,” kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Sabtu.

“Patut diulangi bahwa saya adalah manusia anak berusia tujuh tahun yang dimaksud menyaksikan bom terbang di dalam menghadapi kepala saya kemudian bermimpi berada di lapangan paling penting pada globus yaitu ke Wimbledon,” ujar Djokovic, yang meninggalkan Serbia pada masa mudanya untuk berlatih di dalam Jerman pasca melarikan diri dari pemboman NATO pada Serbia pada tahun 1990-an.

Terakhir kali Djokovic serta Musetti bertemu adalah dalam French Open pada Juni ketika petenis Serbia itu mengklaim kemenangan pada pertandingan fase ketiga yang digunakan berakhir pada pukul 3:07 pagi.

Namun, pada semifinal Wimbledon, Djokovic tak mengalami kesulitan pada perjalanannya ke final Grand Slam ke-37.

Ia mematahkan servisnya untuk mengawasi 4-2 pada set pembuka, dan juga walau kehilangan keunggulan dan juga membiarkan dua set point tergelincir pada gim kesembilan, ia kembali mematahkan servisnya pada set ke-10 untuk merebut set tersebut.

Unggulan kedua itu memainkan semifinal Grand Slamnya yang mana ke-49, sementara Musetti yang digunakan berusia 22 tahun memainkan semifinal pertamanya.

Pengalaman itu berubah jadi kunci pada waktu Djokovic bangkit dari kehilangan servisnya pada gim pembuka set kedua untuk menyamakan kedudukan pada set keenam sebelum mendominasi tie-break.

Sebuah break pada gim pembuka set ketiga membawanya menuju kemenangan menghadapi Musetti, yang menyelamatkan tiga match point sebelum Djokovic menyelesaikan pertandingan untuk menuju final Wimbledon.

“Saya merasa sedikit sedih tapi saya harus mengungkapkan Novak memainkan pertandingan yang tersebut luar biasa,” kata Musetti.

“Dia menunjukkan bahwa beliau berada di status prima, tidak ada hanya saja pada tenis tetapi juga secara fisik.”

“Kami telah dilakukan bermain tujuh kali namun saya belum pernah mengamati Novak bermain seperti ini hari ini.”

Sementara itu, Alcaraz mengalahkan Djokovic di dalam final Wimbledon 2023 di pertandingan menegangkan lima set. Alcaraz mengalahkan Daniil Medvedev 6-7(1/7), 6-3, 6-4, 6-4 untuk mencapai final Grand Slam keempat.

“Saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini. Saya memulainya dengan sangat gugup. Dia mendominasi pertandingan, memainkan permainan tenis yang hebat dengan servisnya,” ujar Alcaraz, seperti disiarkan ATP.

“Itu sulit bagi saya, tetapi saya mencoba untuk menghilangkan rasa gugup dalam awal set kedua. Sangat membantu mampu unggul 3-1 kemudian pasca itu saya sanggup memainkan permainan saya sendiri juga lebih banyak menikmati pertandingan. Saya mencoba melegakan pukulan yang digunakan bagus, saya melakukan aksi dengan baik, jadi secara umum saya pikir saya memainkan pertandingan yang mana cukup bagus.”

Artikel ini disadur dari Final Ideal Tercipta di Wimbledon 2024: Novak Djokovic Kembali Hadapi Carlos Alcaraz