BADUNG – Ecolab memiliki target dapat berkontribusi menghemat pengaplikasian air oleh pelanggan di sektor lapangan usaha hingga 300 miliar galon tahun 2030. Hal ini untuk mengantisipasi risiko berkurangnya pasokan air yang mana diperkirakan hingga mencapai 56 persen berdasarkan riset World Resources Institute.
“Apabila disesuaikan dengan jumlah keseluruhan penduduk itu (300 miliar galon) setara satu miliar warga dalam seluruh globus bisa saja menikmati air,” kata Presiden Direktur Ecolab Evan Jayawiyanto ke sela World Water Wadah Ke-10 pada Nusa Dua, Wilayah Badung, Bali, Kamis (23/4/2024).
Sedangkan pada 2023, Ecolab berkontribusi menghemat air oleh pelanggannya ke sektor sektor sebanyak 200 miliar galon atau setara 760 jt pendatang di dalam bola yang menikmati air.
Upaya penghematan air dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi yakni 3D Trasar yang digunakan mengoptimalkan sistem air sektor melalui sistem ekologi teknologi pintar yang mana terhubung, unsur kimia yang dimaksud terhubung, keahlian yang mana luas, juga wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Dia menyebutkan air menjadi penggerak utama produksi semua jenis sektor misalnya di manufaktur telepon pintar (ponsel) yang digunakan digunakan pada tahapan pendinginan, pemanasan hingga reaksi kimia.
Begitu juga sektor automotif, makanan, minyak, juga gas juga membutuhkan komponen air sebagai penggerak utama produksi.
Untuk memproduksi satu ponsel misalnya membutuhkan besar air yang digunakan tidak ada sedikit yakni sekitar 3.400 galon air.
Dengan didukung teknologi, kontrol serta pengembangan digital, beliau berusaha mencapai pengaplikasian air untuk produksi satu ponsel dapat diturunkan sebesar 10 persen sehingga berubah jadi sekitar 3.000 galon air.
“Jadi, semakin mampu lebih tinggi efisien kemudian hemat air itu berdampak positif ke perusahaan oleh sebab itu hasil maksimal, produksi lebih tinggi banyak, biaya operasional bisa jadi ditekan,” ucapnya.
Sementara itu, pada World Water Wadah Ke-10 dalam Nusa Dua, Bali, isu pengelolaan air menjadi salah satu topik tematik yang tersebut dibahas para praktisi serta delegasi.
Pada pertemuan seminar bertajuk tantangan serta kesempatan untuk mengaplikasikan pengelolaan air pintar, dari konsep ke praktik global di dalam sela World Water Diskusi Ke-10, Hari Senin (20/5/2024), perwakilan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) James Dalton mengungkapkan lebih besar dari 10 persen emisi berkaitan secara langsung dengan pengelolaan air.
Artikel ini disadur dari Ecolab Targetkan Industri Hemat Air hingga 300 Miliar Galon Tahun 2030