Nadineworldwide.com – Pakar sektor ekonomi Rizal Ramli meninggal akibat sakit neoplasma pankreas stadium 4. Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu meninggal di area Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Selasa (2/1/2024).
Staf Rizal Ramli, Yosef Sampurna Nggarang, menyatakan Rizal Ramli meninggal pasca hampir satu bulan menjalani perawatan dalam RSCM.
“Satu bulan terkhir dalam RSCM, beliau melawan sakitnya. Tuhan punya kehendak lain,” ujar Yosef terhadap Suara.com.
Rizal Ramli selama ini memang benar tidak ada diketahui sedang mengidap penyakit kanker. Sehingga kabar meninggalnya kemarin waktu malam cukup mengejutkan publik.
Penyakit tumor ganas yang dimaksud diidap Rizal Ramli itu menyerang pankreas, organ dengan fungsi pencernaan juga pengaturan gula darah. Saat tumor ganas masih tahap stadium awal, sel abnormal cuma tumbuh dalam pada pankreas sendiri. Tetapi, ketika sel tumor ganas menyebar dari pankreas ke bagian lain dari tubuh, dokter mengklasifikasikannya sebagai neoplasma pankreas stadium 4.
Dikutip dari Halodoc, pasien dengan neoplasma pankreas stadium 4 telah dilakukan mengalami penyebaran sel neoplasma ke bagian lain dari tubuh, seperti usus, hati, paru-paru, limfa, serta perut.
Berdasarkan data kemampuan fisik yang dipublikasikan oleh Pancreatic Cancer Action Network, berikut ini hal-hal yang menandai bahwa penyakit neoplasma yang tersebut dialami seseorang sudah ada masuk stadium lanjut:
- Munculnya nyeri tak biasa yang terjadi dalam perut atau punggung
- Penurunan berat badan yang digunakan signifikan
- Mengidap penyakit ikterus (kulit juga mata menguning) dengan atau tanpa gatal
- Kehilangan selera makan
- Mual
- Terdapat pembaharuan yang mana signifikan pada tinja, baik dari segi warna, intentistas, maupun tekstur
- Mengidap diabetes
- Kelelahan
- Pembekuan darah
Pengobatan tumor ganas pankreas stadium 4 tak bisa jadi dilaksanakan dengan operasi pengangkatan sel. Sebagai pilihan pengobatan, perawatan untuk neoplasma pankreas stadium lanjut merupakan kemoterapi. Dengan dijalankan kemoterapi, diharapkan sel-sel karsinoma yang digunakan telah mencapai aliran darah akan dideteksi kemudian diperlambat pertumbuhannya, sehingga membantu pasien untuk bertahan hidup lebih lanjut lama.
(Sumber: Suara.com)