Nadineworldwide.com – Mobil dengan sistem bantuan kemudi lazimnya mempunyai langkah-langkah keamanan untuk menjaga dari mengemudi dari teralihkan konsentraasinya.
Sistem akan menyampaikan peringatan pengemudi jikalau mereka itu mengurangi tangan dari setir. Jika hal ini terjadi berulang kali atau di waktu yang digunakan lama, sistem akan mengeluarkan peringatan tegas terakhir lalu mematikannya, sehingga pengemudi harus mengambil alih kendali penuh.
Beginilah cara kerja lazim semua asisten kemudi otonom SAE Level 2, kecuali Autopilot Tesla.
Dikutip dari The Drive (13/12/2023), NHTSA telah terjadi memohon evakuasi kembali semua model Tesla yang dimaksud dijual dengan Autopilot dari tahun 2012 hingga sekarang.
Hal ini dikarenakan sistem Tesla tiada memberikan peringatan serius dengan benar untuk pengemudi yang tersebut melegakan tangan dari kemudi.
CBS News melaporkan bahwa pencabutan ini mempengaruhi lebih lanjut dari 2 jt kendaraan, yang tersebut merupakan hampir semua kendaraan yang mana dijual Tesla pada A.S. Penarikan ini mencakup model Y, S, 3 kemudian X yang digunakan diproduksi antara 5 Oktober 2012 dan juga 7 Desember tahun ini.
Pengemudi Tesla sudah pernah terlihat membiarkan kursi pengemudi kosong ketika mobil melaju pada jalan raya. Sistem yang mana lemah sudah menyebabkan pemilik menyalahgunakan layanan istimewa dari kendaraan tersebut.
Bahkan ketika sistem memberi peringatan pengemudi untuk masih memegang kemudi, para pemilik telah terjadi menemukan cara untuk mengelabui sistem agar mengira bahwa merekan telah terjadi mematuhinya.
Asosiasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyelidiki 11 insiden pada tahun 2021 yang digunakan melibatkan Tesla dengan Autopilot yang dimaksud mengalami kecelakaan.
Investigasi yang disebutkan mengungkapkan bahwa penyalahgunaan sistem autopilot dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Meskipun Tesla tak setuju dengan temuan NHTSA, Tesla mengeluarkan pengunduran kembali secara sukarela.
Penarikan kembali ini melibatkan pembaruan perangkat lunak yang tersebut menambahkan kontrol lalu peringatan keras untuk mengurangi pengemudi menyalahgunakan fungsi pengemudian otomatis.
Pembaruan akan dijalankan melalui “udara”, sehingga tak ada perbaikan besar yang dimaksud diperlukan, lalu pelanggan tak perlu menghadirkan mobil dia ke pusat layanan.
Pembaruan ini diperlukan untuk semua 2.031.220 kendaraan S, Model 3, Model X, serta Model Y yang mana dibuat pada tanggal yang mana disebutkan di area atas.
Penting untuk dicatat bahwa semua model yang dibuat pasca tanggal 7 Desember 2023 akan memiliki perangkat lunak yang dimaksud diperbarui dari pabrik.
Selama bertahun-tahun, Autopilot Tesla sudah pernah menghadapi pengawasan ketat oleh sebab itu pendekatannya yang digunakan lemah terhadap perhatian pengemudi kemudian ketidakmampuannya untuk mengenali juga menghindari objek, rambu-rambu jalan, pejalan kaki, juga bahkan kereta yang tersebut melaju.
Ada perbedaan antara Autopilot reguler Tesla dan juga Kemampuan Swakemudi Penuh. Namun, menurut NHTSA, tiada satu pun dari keduanya yang tersebut benar-benar merupakan sistem otonom yang digunakan sepenuhnya swakemudi.
Tesla menyatakan bahwa fasilitas Enhanced Autopilot dan juga Full Self-Driving Capability dimaksudkan untuk digunakan oleh pengemudi yang digunakan miliki perhatian penuh pada kemudi serta siap untuk mengambil alih setiap saat.
Meskipun fitur-fitur ini dirancang untuk menjadi lebih banyak mumpuni dari waktu ke waktu, ciri yang mana diaktifkan ketika ini tidak ada menimbulkan kendaraan menjadi otonom.
(Sumber: Suara.com)