Kesehatan

Aurel Hermansyah Kena Body Shaming Pasca Melahirkan, Ini adalah Cara Diet Ibu Menyusui Agar Tidak Gemuk

60
×

Aurel Hermansyah Kena Body Shaming Pasca Melahirkan, Ini adalah Cara Diet Ibu Menyusui Agar Tidak Gemuk

Sebarkan artikel ini
Aurel Hermansyah Kena Body Shaming Pasca Melahirkan, Ini adalah adalah Cara Diet Ibu Menyusui Agar Tidak Gemuk

Nadineworldwide.com – Di sedang momen liburannya di area Korea Selatan sama-sama keluarga kecilnya, Aurel Hermansyah mendapatkan body shaming dari warganet. Daam beberapa foto-foto unggahannya, tak sedikit warganet yang mengatakan ibu dua anak itu miliki badan seperti ibu-ibu lantaran gemuk.

“Aurel kok jadi bantet ya? Ayo diet kak Aurel,” tulis salah satu warganet mengomentari foto Aurel ketika berpose di tempat depan Istana Gyeongbokgung sambil menggunakan baju hanbok.

“Badan Aurel udah kayak ibu-ibu,” tulis warganet yang dimaksud lainnya.

Pasangan Artis Aurel Hermasnyah lalu Atta Halilintar (Instagram/attahalilintar)
Pasangan Artis Aurel Hermasnyah serta Atta Halilintar (Instagram/attahalilintar)

Mengetahui sang istri mendapatkan body shaming, Atta Halilintar pun pasang badan membela Aurel. Ia menyampaikan bahwa sangatlah wajar apabila perempuan yang mana baru melahirkan bertubuh gemuk. Hal itu lantaran ia sedang berjuang memberi ASI untuk buah hatinya.

“Dia memperjuangkan susu ASI buat anaknya, serta beliau nggak boleh diet. Dia harus makan makanan yang digunakan bergizi, makan sering-sering, oleh sebab itu cepat lapar. Menyusui anak itu nggak mudah, kan,” kata Atta di video pembelaan yang dimaksud diunggahnya dalam TikTok.

Apa yang tersebut dikatakan oleh Atta Halilintar memang sebenarnya benar. Di masa menyusui, seseorang ibu wajib mengonsumsi makanan sehat juga bergizi agar tubuhnya dapat menciptakan ASI yang digunakan berbagai lalu berkualitas baik.

Lalu, benarkah tak ada cara agar tubuh tetap memperlihatkan langsing ketika menyusui?

Mengutip dari Hellosehat, sebenarnya ibu menyusui mampu melakukan diet atau pengaturan pola makan sebagai upaya penurunan berat badan. Tapi dengan catatan, harus diadakan dengan cara yang mana tepat kemudian sehat.

Intinya, jangan sampai ketika diet malah jadi kebablasan lalu terlalu ekstrem sehingga berisiko menyebabkan dampak buruk bagi diri sendiri lalu bayi.

Menurut Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG), permintaan nutrisi ibu menyusui usia 19-29 tahun dalam 6 bulan pertama adalah sebagai berikut:

  • Energi: 2590 kkal
  • Protein: 80 g
  • Lemak: 67,2 g
  • Karbohidrat: 405 g
  • Serat: 37 g
  • Air: 3150 ml

Jadi, apa yang tersebut mampu dilaksanakan agar keperluan nutrisi tetap memperlihatkan tercukupi namun berat badan tak melonjak drastis? Berikut tipsnya:

1. Jangan membatasi konsumsi makanan

Pertama-tama, pastikan asupan nutrisi harian ibu menyusui bukan kurang dari bilangan bulat kecukupan gizi yang tersebut telah dilakukan disebutkan di tempat atas, khususnya di total kalorinya. Jika kurang, dapat berisiko menghambat produksi ASI untuk si kecil.

2. Kurangi asupan makanan secara bertahap

Pengurangan porsi makanan tiada boleh diadakan secara mendadak kemudian tiba-tiba, sebab dapat menghasilkan produksi ASI terlibat menurun. Jadi, akan lebih tinggi baik untuk mengempiskan porsi makan sedikit demi sedikit dan juga secara bertahap selama menyusui. Meski begitu, tetap saja pastikan asupan zat gizi dari makanan bukan kurang dari keperluan yang digunakan dianjurkan sesuai usia pada waktu menyusui, ya.

3. Lakukan diet 6-8 minggu setelahnya melahirkan

Ibu menyusui sebaiknya tidak ada melakukan diet penurunan berat badan di area awal-awal masa menyusui. Pasalnya, di dalam ketika itu, tubuh justru membutuhkan paling banyak nutrisi untuk mempercepat pemulihan pascamelahirkan. Melansir dari laman Baby Centre, diet ibu menyusui aman dilaksanakan setidaknya 6-8 minggu pasca kelahiran bayi.

4. Menyusui sesering mungkin

Semakin banyak menyusui, maka semakin banyak pula ASI yang dimaksud diproduksi. Prinsip ini harus diingat oleh ibu menyusui. Ditambah, pemberian ASI eksklusif secara teratur dapat meningkatkan penurunan berat badan bila ibu menyusui ingin diet.

5. Konsumsi makanan sehat

Alih-alih mengempiskan porsi makan, cobalah ubah cara memasak makanan. Misalnya, ganti kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng dengan yang dimaksud direbus. Cara ini dapat memotong beberapa orang kalori yang digunakan didapatkan dari minyak. Selain itu, perbanyak juga konsumsi buah-buahan lalu sayuran, perbanyak makan makanan berserat, pilih protein yang sedikit mengandung lemak, dan juga sejumlah minum air putih.

6. Lakukan olahraga secara teratur

Terakhir yang tersebut tak kalah penting bagi ibu menyusui adalah melakukan olahraga secara teratur. Tak hanya saja membantu di penurunan berat badan, olahraga juga dapat membantu ibu menyusui menghilangkan stres lalu tidur lebih lanjut nyenyak. Pilihan olahraganya tiada perlu yang mana terlalu berat. Olahraga ringan pun sudah ada cukup, seperti berjalan santai dengan memacu kereta bayi, setidaknya 150 menit pada seminggu atau 30 menit per hari.

(Sumber: Suara.com)