Olahraga

Pramudya Kusumawardana Resmi Gantung Raket, Aspek Kesehatan Mental Jadi Salah Satu Alasan

54
×

Pramudya Kusumawardana Resmi Gantung Raket, Aspek Kesehatan Mental Jadi Salah Satu Alasan

Sebarkan artikel ini
Pramudya Kusumawardana Resmi Gantung Raket, Aspek Aspek Kesehatan Mental Jadi Salah Satu Alasan

Nadineworldwide.com – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana, memilih mengakhiri kariernya dalam Pelatnas PBSI Cipayung lantaran ingin lebih tinggi memusatkan perhatiannya pada pendidikan.

“Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang telah tahu saya akan menekuni institusi belajar Sports Science kemudian Sport Psychology. Saya ambil studi di dalam luar lantaran merasa sistem di tempat Indonesia belum menggalang untuk atlet profesional,” kata Pramudya, dikutipkan dari siaran resmi PP PBSI di dalam Jakarta, Senin.

Selain fokus untuk melanjutkan studinya di area Australia, Pramudya mengungkapkan kebugaran mentalnya sempat terganggu sehingga mempengaruhi keberadaan pribadinya.

“Hal ini tidaklah bagus untuk keseharian saya akibat hal ini miliki efek terhadap kehidupan, sehingga saya membutuhkan istirahat,” ungkap dia, dikutipkan dari Antara.

Selain itu, ia mengakui, peluangnya bersatu Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan untuk Olimpiade 2024 Paris juga terlampau jauh.

“Saya rasa untuk ke sana, saya tidak ada punya kapabilitas atlet di area Olimpiade berdasarkan progres lalu statistik mengingat Indonesia punya historis yang tersebut besar pada event tersebut,” kata dia.

Pebulu tangkis berusia 23 tahun yang disebutkan mengungkapkan bahwa keinginannya untuk mundur dari Pelatnas sudah ada ada sejak awal tahun ini. Dia telah lama berdiskusi dengan ahli mengenai kondisi tubuh mental lalu pertimbangan lainnya, sehingga keputusannya untuk mengakhiri karier bulutangkisnya menjadi final.

“Saya telah berbicara dengan pembimbing mengenai hal ini dan juga bahkan telah dilakukan berupaya keras dalam beberapa turnamen, seperti Japan Masters kemudian China Masters 2023, untuk mencapai hasil maksimal. Setelah kompetisi tersebut, kebijakan saya akhirnya bulat untuk mundur,” jelas Pramudya.

Pramudya sudah pernah bergabung dengan PBSI sejak tahun 2018. Sebelum beralih ke sektor ganda putra, ia sebelumnya berpasangan dengan Ribka Sugiarto pada ganda campuran. Sebelum berpasangan dengan Yeremia, Pramudya juga berduet dengan Rehan Naufal Kusharjanto lalu Ghifari Anandaffa Prihardika.

Pasangan Pramudya dan juga Yeremia tampil cukup baik sepanjang kariernya, meraih beberapa gelar, seperti Spain Masters 2021, Belgian International 2021, Badminton Asia Championships 2022, juga dua medali di tempat SEA Games 2023 Kamboja.

“Kami sudah menyeberangi berbagai suka dan juga duka sejak debut kami pada 2019. Kami sama-sama menikmati perjalanan ini hingga ketika ini. Kami berdua juga berazam untuk menjadi pasangan yang solid dengan saling memberikan dukungan,” ujar Yeremia.

“Saya berharap kesuksesan terus menghampiri Yeremia di dalam masa depannya. Saya memohonkan maaf apabila kebijakan ini menghadirkan dampak negatif bagi Yeremia dan juga dianggap kurang baik. Terima kasih berhadapan dengan semua kenangan pada waktu menjadi juara dengan maupun di situasi sulit,” tambah Pramudya.

(Sumber: Suara.com)