Nadineworldwide.com – Seringkali pengendara mengeluhkan kalau konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) boros. Hal ini tentunya menyebabkan pengendara merasa tak nyaman lantaran konsumsi BBM yang digunakan bikin boncos.
Ada beberapa penyulut kenapa BBM boros pada kendaraan. Setidaknya terdapat 6 faktor yang tersebut menyebabkan BBM boros seperti dilansir dari MyPertamina.
1. Telat Ganti Oli
Penggantian oli yang mana telat mampu menyebabkan BBM boros. Biasanya jarak tempuh rata-rata setiap kendaraan untuk ganti oli ialah sekitar 5 ribu km.
Jika telah menyeberangi jarak tersebut, maka dapat menyebabkan penurunan pada kualitas oli. Efek dari hal itu adalah menurunnya kinerja mesin dan juga menyebabkan bensin menjadi boros.
2. Tekanan angin ban kurang diperhatikan
Ban yang tersebut kempes alias tekanan angin yang kurang ternyata mampu menjadi salah satu faktor yang mana menyebabkan BBM boros.
Tak cuma itu saja, ban yang telah gundul juga mampu berpengaruh. Hal itu menyebabkan daya putar juga beban mesin tidaklah seimbang sehingga menyebabkan BBM yang tersebut dibutuhkan menjadi lebih lanjut banyak.
3. Filter bensin yang dimaksud kotor
Filter bensin harus rutin dibersihkan dan juga wajib diganti setiap jarak tempuh kendaraan sudah ada mencapai 30 ribu hingga 40 ribu kilometer. Pembersihan juga penggantian filter bensin miliki tujuan agar bensin yang dimaksud disalurkan ke ruang bakar setiap saat bersih.
Jika tiada dibersihkan, tentunya akan berpotensi menyebabkan BBM boros oleh sebab itu kotoran yang digunakan masuk ke ruang bakar.
4. Setelan AC yang digunakan terlalu dingin
Suhu AC pada mobil yang tersebut terlalu dingin ternyata dapat menyebabkan BBM boros. Hal ini lantaran kompresor yang mana memompa refrigerant akan membagi daya.
Power mesin akan terkuras lalu kompresor AC bekerja dengan ekstra sehingga berpengaruh pada konsumsi BBM.
5. Pemanfaatan BBM yang mana tidaklah tepat.
Kendaraan memerlukan substansi bakar dengan oktan tinggi, sehingga dapat memunculkan tenaga yang digunakan lebih banyak kuat kemudian bensin tak akan boros.
Jika pemanfaatan unsur bakar dengan dibawah oktan 90 bahkan 80, maka hal itu dapat menyebabkan pengeluaran komponen bakar akan lebih banyak besar.
(Sumber: Suara.com)