Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons problem perkembangan bandar udara di dalam Ibu Perkotaan Negara atau IKN Nusantara, yang digunakan dikabarkan tak berjalan maksimal. Proyek bandara yang dimaksud direncanakan akan diuji coba pada 17 Agustus 2024 disebut masih berbentuk onggokan tanah.
“Tantangan terbesar pengerjaan bandara IKN adalah hujan yang terjadi terus-menerus ke wilayah Kalimantan Timur,” kata dia, di pernyataan ditulis pada hari terakhir pekan malam, 19 Juli 204.
Mengatasi problem itu, Budi mengungkapkan memerintah pembaharuan cuaca terus ditingkatkan hingga beberapa bulan ke depan. Modifikasi cuaca bertujuan agar perkembangan bandara IKN berubah jadi optimal. “Dari pembicaraan ketika rapat dan juga pengalaman yang digunakan saya alami sendiri di lapangan, tantangan terbesar pembangunan infrastruktur ke IKN adalah cuaca,” ujar dia.
Menurut dia, curah hujan pada wilayah Kalimantan Timur cukup lebih tinggi pada satu bulan terakhir. Dari 30 hari, kata dia, terhitung semata-mata delapan cuaca cerah pada kawasan IKN. Bahkan hanya sekali delapan hari cuaca cerah. “Karena itu penyempurnaan cuaca menjadi keharusan,” tutur Budi.
Budi menjelaskan, jikalau kondisi ini terus terjadi, lanjut dia, target pengerjaan banyak prasarana bandara IKN berisiko mundur dari rencana awal. Menurut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi serta Geofisika (BMKG) sudah pernah melakukan upaya penyempurnaan cuaca dan juga umumnya berhasil menurunkan intensitas hujan.
Dia menyatakan meminta-minta penyempurnaan cuaca ke wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan dengan bekerja sejenis melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Harapannya langkah itu dapat menunjang percepatan pengerjaan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan. “Mohon doa dari seluruh rakyat Negara Indonesia agar bervariasi upaya yang digunakan dijalankan membuahkan hasil terbaik,” ucap dia.
Sebelumnya Menteri Penyertaan Modal sekaligus Kepala Badan Kesepahaman Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis bandara di IKN siap beroperasi sebelum 17 Agustus 2024. Bahlil bahkan mengutarakan pesawat telah bisa jadi mendarat ketika dilakukan upacara 17 Agustus nanti.
“Kita akan upacara pada tanggal 17 Agustus di dalam IKN dan juga sekarang untuk bandaranya akan jadi sebelum tanggal 17 Agustus, kita akan mendarat dalam sana,” kata Bahlil di Sumedang, Jawa Barat, Kamis, 11 Juli 2024. Dia menyebutkan bandara itu akan datang berubah jadi salah satu infrastruktur bagi para tamu mengikuti upacara.
Lokasi bandara ini berada dalam Kelurahan Pantai Lango, Wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sebelumnya, lahan yang mana digaruk berubah menjadi landasan pesawat yang dimaksud adalah kedudukan yang ditutupi tumbuhan sawit.
Artikel ini disadur dari Pembangunan Bandar IKN Molor gara-gara Hujan, Menhub: Perlu Modifikasi Cuaca