Ekonomi

Sejumlah Bank Ini adalah Catat Pertumbuhan Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Kredit

43
×

Sejumlah Bank Ini adalah Catat Pertumbuhan Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Kredit

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Bank Hal ini adalah Catat Pertumbuhan Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Kredit

Reporter: | Editor:

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren suku bunga membesar menghasilkan banyak bank sudah meninggikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) pada tahun ini. Namun, banyak bank masih mempertahankan lalu bukan meninggikan SBDK meskipun tantangan kenaikan biaya dana alias cost of fund membayangi.

Dalam catatan Kontan.co.id, banyak bank yang mana memutuskan untuk meninggikan SBDK adalah Bank CIMB Niaga, OCBC Indonesia, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank BTPN, juga Bank Negara Negara Indonesia (BNI).

Jika menelisik laporan keuangan bank-bank terebut per Mei 2024, kebijakan meninggal SBDK nampaknya mulai terlihat dari perkembangan pendapatan bunga bersih yang tersebut lebih banyak lebih tinggi melampaui perkembangan penyaluran kreditnya.

Ambil contoh Bank CIMB Niaga yang dimaksud telah terjadi menaikkan SBDK pada seluruh segmen kreditnya sejak Februari 2024. Alhasil ini turut menciptakan pertumbuhan pendapatan bunga bank naik 7,40% secara tahunan (YoY) mencapai Simbol Rupiah 9,19 triliun, melampaui perkembangan kredit yang dimaksud naik 3,77% YoY mencapai Simbol Rupiah 203,18 triliun per Mei 2024.

Baca Juga:

Sumber Laporan Keuangan Bulanan Masing-Masing Bank.png
 

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kontribusi terbesar dari perkembangan kredit didominasi dari segmen Usaha Kredit Mikro dan juga Penjualan Langsung Pengguna seperti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

“Kredit ritel konsumer bertambah ke kisaran 6,5%. Sedangkan segmen UKM masih permanen baik dengan peningkatan di kisaran 9,5%,” ungkap Lani terhadap Kontan belum lama ini.

Sebelumnya tindakan CIMB Niaga pada meningkatkan SBDK sejalan dengan upaya bank pada mengimbangi mahalnya biaya dana atau cost of fund yang sanggup mempengaruhi profit bank.

Senada, Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan pendapatan bunga yang tambahan lebih tinggi yakni 7,99% YoY dibandingkan dengan peningkatan kreditnya yang dimaksud sebesar 4,13% YoY per Mei 2024.

Baca Juga:

Dalam rinciannya Bank BTPN telah terjadi menyalurakn kredit sebesar Mata Uang Rupiah 144,40 triliun, kemudian memperoleh pendapatan bunga sebesar Simbol Rupiah 5,85 triliun per Mei 2024.

Asal tahu saja, Bank BTPN sebelumnya sudah pernah meningkatkan SBDK pada segmen kredit korporasi juga ritelnya berubah jadi 7,82% lalu 10,25% pada 29 Februari 2024. Namun terbaru, Bank BTPN telah dilakukan memberlakukan SBDK serta menurunkannya Kembali pada 31 Mei 2024.

Dalam kebijakan SBDK Bank BTPN terbaru ini, dimana segmen korporasi, ritel, lalu mikro justru diturunkan masing-masing berubah jadi 7,63%, 10,22% serta 16,48%.

Segmen Mikro menjadi yang mana paling turun mendadak dari sebelumnya 18,31% per 29 Februari sesudah itu bermetamorfosis menjadi 16,48% sejak 31 Mei 2024. Di sisi lain, SBDK segmen non KPR justru naik dari 12,62% bermetamorfosis menjadi 12,77% per 31 Mei 2024.

Baca Juga:

Perlu ketahui, SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang tersebut akan dikenakan bank untuk nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang tersebut dikenakan untuk debitur belum tentu identik dengan SBDK.

Meski sejumlah bank bukan meningkatkan SBDK juga bunga kreditnya, beberapa bank terlihat mencatatkan perkembangan pendapatan bunga yang mana tinggi, melampaui perkembangan kreditnya.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, bank yang mana mempunyai portofolio kredit terbesar di segmen UMKM ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga tembus 16,37% YoY per Mei 2024 dengan nilai Rupiah 67,37 triliun per Mei 2024. 

Angka yang dimaksud melampaui pertumbuhan kreditnya yang mana bertambah 10,65% YoY dengan nilai mencapai Simbol Rupiah 1.202,49 triliun per Mei 2024. 

Baca Juga:

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, penyumbang utama pendapatan bunga BRI adalah segmen UMKM, khususnya segmen mikro. Terkait dengan SBDK serta bunga kredit, Hendy menyatakan belum ada pembaharuan hingga pada waktu ini.

“Suku bunga kredit BRI tiada mengalami inovasi sejak 31 Desember 2021, serta sampai dengan ketika ini BRI belum ada wacana untuk meninggal suku bunga kredit,” ungkap Hendy terhadap Kontan.

Adapun tahun ini, BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit dapat mencapai 10-12%. Untuk mencapai target tersebut, BRI akan kekal fokus ke UMKM.

“Kami sudah ada canangkan go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro (UMi). Oleh dikarenakan itu Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru. BRI juga akan terus melakukan penyaluran kredit secara selektif (selective growth) di segmen lainnya,” ungkap Hendy.

Selain BRI, ada Bank Danamon Indonesi yang terlihat mencatatkan pendapatan bunga yang digunakan berkembang tambahan besar sebesar 19,29% YoY dibandingkan penyaluran kreditnya yang dimaksud berkembang 16,51% YoY per Mei 2024.

Pendapatan bunga Bank Danamon tercatat sebesar Rupiah 5,91 triliun, sementara penyaluran kreditnya mencapai Rupiah 147,95 triliun per Mei 2024. Jika dilihat dari platform resminya, Bank Danamon belum terlihat meninggal SBDK sampai ketika ini.

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita kemudian Artikel yang digunakan lain ke



Artikel ini disadur dari Sejumlah Bank Ini Catat Pertumbuhan Bunga Lebih Tinggi Dibandingkan Kredit