Jakarta – Masalah atlet voli putri Yolla Yuliana dengan akun fanbase Almirwan Tarkam menuai perhatian publik. Konten-konten sensitif yang tersebut kerap dimuat akun yang disebutkan memproduksi Yolla naik pitam hingga menegurnya.
Pengamat bola voli nasional Roosyudhi Priyanto menganggap konten yang disebutkan dapat memproduksi mental individu atlet terganggu. Menurut dia, akun-akun pecinta olahraga voli ini seharusnnya mampu lebih lanjut bijak pada menyebabkan konten di media sosial.
“Akun fanbase ini harus lebih tinggi bijak di menangkap konten-kontennya itu, apalagi fanbase dengan nama olahraga itu sebetulnya lebih tinggi bagus fokus pada teknik atau prestasi (atlet) ke lapangan jika dibandingkan dengan sisi lainnya,” ujar beliau pada waktu dihubungi Tempo, Kamis, 4 Juli 2024.
Sebelumnya, Yolla Yuliana menegur akun fanbase Almirwan Tarkam melalui unggahan Instagram Story yang dibuat pada Minggu, 16 Juni lalu. Akun yang disebutkan dinilai kerap menampilkan konten yang digunakan menonjolkan area sensitif dari para atlet voli putri. Yolla bahkan mengancam akan datang menghadirkan hambatan itu ke jalur hukum jikalau pemilik akun masih memproduksi konten serupa. Sikap yang disebutkan turut mendapat dukungan dari atlet voli putri lainnya, seperti Shella Bernadetha dan juga Hanifah Nahda Aisa.
Menurut Roosyudhi, hambatan ini penting dicari payung hukum yang digunakan tepat. Ia beranggapan bisa saja belaka sang pemilik ke balik akun Almirwan Tarkam dikenakan Undang-Undang Pengetahuan juga Transaksi Elektronik ( UU ITE) apabila memang sebenarnya melanggar peraturan yang digunakan tertera di dalam dalamnya.
Di sisi lain, Roosyudhi juga mengemukakan federasi bisa jadi mengambil tindakan pencegahan agar kejadian mirip tak terulang. Salah satunya dengan menegakan regulasi yang digunakan mengkurasi content creator agar tidaklah sembarangan diberikan akses apabila memang benar sebelumnya hal itu dilakukan. “Itu bisa saja federasi atau operator kompetisi yang dimaksud membatasi jikalau memang sebenarnya dia diberikan akses. Mungkin mampu diseleksi dari situ.”
“Setelah ada laporan dari pemain atau klubnya seperti yang dimaksud kemarin dilakukan, apabila memang benar content creator itu diberi akses, paling bukan dipanggil, di-briefing atau bila terlalu bermasalah mampu cuma di-suspend,” kata beliau menambahkan.
PP PBVSI sebelumnya telah lama mengungkap ucapan menganai kesulitan tersebut. Ketua PP PBVSI Imam Sudjarwo menyayangkan hal itu terbentuk lalu mewajarkan sikap Yolla Yuliana yang mana menegursnya lewat media sosial. “Wajar-wajar belaka Yolla begitu (marah). Nanti dikiranya beliau yang mana mau, kasihan dong dia. Harusnya kalau mengambil gambar itu yang mana wajar-wajar sekadar sehingga merekan (para pemain) bisa jadi masih aman pada waktu bertanding,” ujar ia di wawancara sama-sama Tempo di Kantor Indosiar, Daan Mogot, Ibukota Barat, Kamis, 27 Juni 2024.”
Artikel ini disadur dari Soal Masalah Atlet Voli Putri Yolla Yuliana dengan Almirwan Tarkam, Pengamat: Itu Bisa Ganggu Mental Pemain