Jakarta –
Joe Biden menuai kritik dari rakyat Amerika Serikat. Pencalonannya kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) disorot usai umum meragukan kesehatannya.
Sorotan tajam itu tak lepas dari penampilan Biden di debat calon presiden Amerika Serikat yang mana dilakukan di Atlanta pada Kamis (27/6) waktu setempat. Melawan penantangnya, Donald Trump, calon presiden dari Partai Demokrat ini beberapa kali terlihat terbata-bata.
Biden Akui Tak Bicara Selancar Dulu
Biden pun mengakui kekurangan pada penampilan debatnya pekan ini. Dia mengaku tidak ada sanggup berbicara selancar beberapa tahun ke belakang.
“Saya tidaklah berjalan semudah dulu, saya tiada berbicara selancar dulu, saya bukan berdebat sebaik dulu, tapi saya tahu apa yang tersebut saya lakukan sekarang — saya tahu bagaimana memaparkan yang mana sebenarnya,” kata Biden di acara kampanye yang digunakan dipenuhi para pendukung dalam North Carolina pada hari terakhir pekan (28/6) waktu setempat.
Namun, Biden tak menyerah. Dia mengaku permanen komitmen mengungguli Pilpres Amerika Serikat tahun ini.
“Saya tahu yang mana benar serta yang mana salah. Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan ini. Saya tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu. Saya tahu, seperti yang diketahui jutaan penduduk Amerika, saat Anda terjatuh, Anda bangkit kembali,” imbuh Biden, dikutipkan dari kantor berita AFP, Hari Sabtu (29/6/2024).
Desakan Minta Biden Mundur dari Pencalonan Capres
Surat kabar paling berpengaruh dalam Amerika, The New York Times, menyerukan agar Presiden Joe Biden mundur lalu mengizinkan anggota Partai Demokrat lainnya untuk bertarung berperang melawan Donald Trump pada pemilihan presiden mendatang.
Dilansir kantor berita AFP, Hari Sabtu (29/6/2024), seruan itu disampaikan media ternama Amerika Serikat itu di editorialnya pada hari terakhir pekan (28/6) waktu setempat.
Dewan editorial surat kabar yang dimaksud – yang mana terpisah dari ruang redaksinya – mengungkapkan bahwa debat calon presiden (capres) pada hari Kamis tak lama kemudian antara Biden serta Trump membuktikan bahwa Biden yang mana berusia 81 tahun “gagal di ujiannya sendiri.”
Disebutkan bahwa tekad Biden untuk mencalonkan diri lagi adalah sebuah “pertaruhan sembrono,” seraya menambahkan: “pelayanan rakyat terbesar yang dimaksud dapat dilaksanakan Biden adalah mengumumkan bahwa ia tak akan terus mencalonkan diri kembali.”
Simak selengkapnya dalam halaman selanjutnya:
Kalangan Partai Demokrat Amerika Serikat bahkan mengatakan penampilan Biden pada debat capres pada Kamis (27/6) waktu malam bagaikan “mimpi buruk”.
Seperti dilansir media lokal AS, The Hill, Hari Jumat (28/6), kalangan Partai Demokrat yang tersebut mencalonkan Biden pada pilpres November mendatang disebut ingin mengawasi “kekuatan” pada penampilan sang Presiden Amerika Serikat pada debat capres pertama berhadapan dengan Trump — mengulang pilpres 2020 lalu.
Partai Demokrat ingin mengawasi Biden menyerang Trump masalah pemberontakan 6 Januari, kemudian menjatuhkan mantan Presiden Negeri Paman Sam yang tersebut pada masa kini mempunyai julukan sebagai “penjahat yang dihukum” tersebut. Namun sebaliknya, sebagian besar kalangan Partai Demokrat pada Kamis (27/6) mengakui bahwa Biden sudah dijatuhkan.
Penampilan Biden dengan kata-kata yang dimaksud serak lalu bibirnya terlihat bergetar ketika menyampaikan argumen di debat menuai komentar negatif. Setelah debat dimulai, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Biden sedang terkena sakit flu.
Namun di debat, Biden sempat terbata-bata juga terkadang menyimpang dari topik, bahkan ke arah yang salah.
“Ini benar-benar mimpi buruk,” sebut salah satu sekutu Biden dari Partai Demokrat, yang tersebut enggan disebut namanya, seperti diambil The Hill.
Artikel ini disadur dari Ikhtiar Biden Maju Pilpres Meski Bicaranya Tak Lagi Lancar