Nasional

Ratu Tisha: Kompetisi akar rumput awal terbentuknya pemain profesional

44
×

Ratu Tisha: Kompetisi akar rumput awal terbentuknya pemain profesional

Sebarkan artikel ini
Ratu Tisha: Kompetisi akar rumput awal terbentuknya pemain profesional

Surabaya – Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria memandang kompetisi sepak bola usia dini dari akar rumput atau grassroots merupakan awal mula dari terbentuknya pemain profesional kelas nasional bahkan internasional.

"Kita juga harus ingat bahwa dari manakah regu nasional berasal, ujung-ujung awalnya adalah selalu pembinaan usia muda. Jadi ini adalah satu arahan bahwa dari Freeport Nusantara sama-sama PSSI juga tidaklah melupakan pembinaan usia muda," ujar Tisha pada waktu meninjau kompetisi "Freeport Grassroots Tournament Gresik 2024" di Gresik, Jumat.

Kompetisi usia muda yang tersebut dijalankan salah satu sponsor PSSI tersebut, lanjutnya, juga sebagai komitmen Freeport Negara Indonesia (PTFI) untuk memajukan sepak bola dari bawah.

Tisha menyadari, bahwa turnamen-turnamen grassroots memang harus selalu dikerjakan serta digeliatkan dengan menggaet Asosiasi Provinsi (Asprov) maupun Asosiasi Daerah Perkotaan (Askot) PSSI pada masing-masing daerah.

"Oleh lantaran itu, kegiatan seperti ini bukan mungkin saja mampu berhenti hanya saja ke di lokasi ini saja," katanya.

Sehingga, pihaknya akan terus mengawasi serta memantau setiap pertandingan atau Sekolah Sepak Bola (SSB) yang digunakan telah lama terafiliasi dengan PSSI.

"PSSI bersatu dengan Asprov pastinya akan memantau kemudian menggerakkan untuk terus timbul beberapa kelanjutan dari kompetisi tersebut," ucapnya.

Meskipun tiada bersatu sponsor resmi PSSI, lanjutnya, kompetisi-kompetisi usia muda akan terus dilakukannya sebagai komitmen untuk memajukan sepak bola nasional.

"PSSI memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan itu, bersatu dengan Asprov, Askot maupun Askab. Nantinya dari kegiatan ini kami bisa saja memonitor beberapa anak-anak berisiko yang digunakan kemungkinan besar harus terus dipantau lebih tinggi di lagi daripada yang mana lainnya," ujar Tisha.

Sementara itu, Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengungkapkan dengan adanya pembinaan usia dini maka Freeport turut mengupayakan cita-cita anak-anak Negara Indonesia yang mana bermimpi bisa saja menguatkan kelompok nasional (timnas).

"Ini dukungan kami untuk mengembangkan sepak bola Indonesi khususnya untuk anak-anak yang tersebut berada dalam wilayah operasi kami seperti pada Gresik lalu Papua," katanya.

Ke depan, kata Katri, akan terus berkoordinasi dengan PSSI terkait area mana belaka yang digunakan dapat diproyeksikan untuk kegiatan pembinaan usia dini.

"Namun ketika ini kami khususkan dalam sekitar wilayah operasi kami," tuturnya.

Selain itu, ketika ini pihaknya mencoba melakukan penilaian untuk sanggup mendirikan SSB seperti halnya yang digunakan sudah pernah ada pada Papua.

"Kami selalu berazam untuk terus dapat memajukan sepak bola Tanah Air melalui kerja sejenis dengan PSSI," kata Katri.

Artikel ini disadur dari Ratu Tisha: Kompetisi akar rumput awal terbentuknya pemain profesional