Singapura – Menteri Keberlanjutan serta Lingkungan Hidup Singapura Grace Fu pada Hari Senin (24/6) mengatakan, dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan pembersihan tumpahan minyak di dalam pantai Tanjong serta Palawan di dalam resor Sentosa Singapura.
Menurut Otoritas Maritim juga Pelabuhan Singapura, organisasi masyarakat lalu swasta sudah pernah mengerahkan lebih tinggi dari 700 personel untuk operasi pembersihan.
Mereka sudah pernah mengoleksi 550 ton pasir dan juga puing-puing yang dimaksud terendam tumpahan minyak dari pantai-pantai yang digunakan terkena dampak.
Fu mengatakan, respons pembersihan pada tahap berikutnya akan fokus pada menghilangkan sisa-sisa minyak yang mana terperangkap di dalam beberapa area yang digunakan sulit dijangkau, seperti pemecah gelombang juga pematang batu.
Dia mencatat pihak berwenang sedang memantau dampak jangka panjang pada kedudukan yang sensitif terhadap keanekaragaman hayati itu.
Tumpahan minyak berlangsung pada 14 Juni pasca berlangsung tabrakan antara kapal keruk berbendera Belanda lalu kapal bunker berbendera Singapura.
Minyak menyebar ke wilayah pantai selatan Singapura, satu di antaranya Sentosa, pantai dan juga taman di dalam seluruh Singapura, sehingga mempengaruhi aktivitas hiburan ke sana.
Insiden yang dimaksud juga berdampak pada keberadaan warga di mana beberapa khalayak di dalam Sentosa Cove terpaksa meninggalkan rumah mereka pada 15 Juni akibat bau yang tersebut bukan sedap.
Selain itu, kegiatan bisnis kapal pesiar menderita kerugian oleh sebab itu wisatawan kecewa dengan polusi tersebut.
Sumber:VNA-OANA
Artikel ini disadur dari Singapura butuh tiga bulan bersihkan tumpahan minyak di resor Sentosa