Ekonomi

FREN Boncos Penyertaan Modal Saham Rp415,8 Miliar

58
×

FREN Boncos Penyertaan Modal Saham Rp415,8 Miliar

Sebarkan artikel ini
FREN Boncos Penyertaan Modal Saham Rp415,8 Miliar

Nadineworldwide.com – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) harus gigit jari berhadapan dengan kinerja mereka itu selama sembilan pertama tahun 2023, karena emiten telekomunikasi milik Sinar Mas Grup ini harus merelakan kerugian Rp415,8 miliar akibat pembangunan ekonomi saham.

Mengutip laporan keuangan FREN yang dimaksud diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2023) Smartfren menderita merugi bersih Rp599,6 atau memburuk berbeda dengan periode sejenis tahun 2022 yang digunakan membukukan laba bersih Rp1,642 triliun.

Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian kian di 2,4 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2022 menyentuh Rp25,5 triliun pada akhir September 2023.

Padahal, pendapatan bidang usaha meningkat 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp8,629 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Secara rinci pendapatan jasa telekomunikasi data meningkat 1,8 persen menjadi Rp7,559 triliun. Senada, pendapatan selain data bertambah 2,3 persen menjadi Rp216,87 miliar. Bahkan, pendapatan jasa interkoneksi naik 50,2 persen menjadi Rp323,1 miliar. Demikian juga dengan pendapatan lain lain yang mana naik 21,8 persen menjadi Rp530,16 miliar.

Namun sayangnya, beban bisnis bengkak 5,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,31 triliun pada akhir September 2023. Dampaknya, laba usaha merosot 26,8 persen menjadi Rp319,18 miliar.

Terlebih, beban lain lain bersih mencapai Rp966,17 miliar di sembilan bulan 2023, sedangkan periode sejenis tahun 2022 justru meraih pendapatan lain lain Rp971,9 miliar.

Adapun pos pemicunya, lantaran mengalami kerugian pembangunan ekonomi di saham selama sembilan bulan 2023 sedalam Rp415,8 miliar. Sebaliknya, pada periode sejenis tahun 2022 membukukan keuntungan penanaman modal saham Rp1,621 triliun.

Selain itu, beban bunga juga keuangan naik 20,7 persen secara tahunan menjadi Rp926,6 miliar pada akhir September 2023.

Akibatnya, perseroan mengalami kerugian sebelum pajak sedalam Rp646,9 miliar pada akhir September 2023, sedangkan akhir September 2022 meraih laba sebelum pajak Rp971,9 miliar.

Sementara itu, total kewajiban bertambah 0,0019 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 menjadi Rp30,726 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 3,6 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 menjadi Rp15,184 triliun pada akhir September 2023.

(Sumber: Suara.com)