JAKARTA – Wastra Nusantara yang digunakan merupakan kain dengan seni tekstil tradisionalnya diharapkan dapat dikenal komunitas luar negeri, sehingga sanggup mendunia. Harapan ini disampaikan oleh Asosiasi Eksportir dan juga Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) DKI Jakarta, Tita Koeshartanto.
Ketua Asephi DKI periode 2024-2029 ini menjelaskan, wastra yang dimaksud melingkupi berubah-ubah jenis kain tradisional seperti batik, tenun, juga songket, telah lama berubah menjadi warisan budaya yang digunakan tak ternilai.
Musda Asephi DKI Ibukota beberapa hari lalu. Foto/Istimewa
“Beberapa waktu setelah itu ke Negeri Sakura untuk mempresentasikan baju, aksesoris, kemudian kain yang digunakan kita bawa, merekan sangat tertarik dengan produk-produk kita,” ujar Tita di keterangannya, hari terakhir pekan (24/5/2024).
Dijelaskan Tita, ketertarikan planet luar terhadap wastra Tanah Air tersebut, terlihat di kunjungannya ke Negeri Sakura ke acara Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Tapi ada beberapa inovasi yang mana mesti dikerjakan untuk menyesuaikan pangsa di Jepang.
“Selera mereka lebih lanjut sederhana, berikutnya kita tukar pendapat untuk mengetahui seperti apa barang yang mana tambahan diminati di Jepang,” jelasnya.
Tita melanjutkan, mengakibatkan anggota untuk presentasi ke ITPC negara lain. “Dari awal sampai pulang ke Indonesia, kemampuan juga dapet linknya baru ke Jepang. Tahun ini entah ke mana, ada lagi tahun ini, tapi kan kita enggak tahu saya terpilih atau tidak,” ujarnya.
Lewat kolaboratif antara pengrajin, desainer, pemerintah, dan juga media, diharapkan kain wastra tiada hanya sekali berubah jadi hasil tekstil tetapi juga duta budaya yang mana memperkenalkan Indonesia ke dunia.
Artikel ini disadur dari Wastra Indonesia, Warisan Budaya yang Diharapkan Bisa Mendunia