Berita

Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

60
×

Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

Sebarkan artikel ini
Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian

JAKARTA – Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, pembentukan kabinet pada pemerintahan baru periode 2024-2029 diharapkan dapat berbasis kompetensi yang digunakan lebih tinggi mengutamakan keahlian/kemampuan profesional (zaken kabinet). Hal itu direalisasikan agar mampu menguatkan fondasi metamorfosis Nusantara menuju Indonesi Emas 2045.

“Untuk meningkatkan kekuatan fondasi dapat diterapkan tiga area pembaharuan yaitu perubahan struktural sosial, perubahan fundamental ekonomi, dan juga metamorfosis tata kelola. Sudah sepatutnya kabinet Prabowo memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap kemungkinan tantangan kemudian potensi yang digunakan muncul akibat bermacam pembaharuan dunia,” ujar Pontjo pada FGD bertema “Kabinet yang tersebut Representatif serta Profesional”, hari terakhir pekan (17/5/2024).

Pontjo menuturkan salah satu inovasi dunia yang tersebut harus sungguh-sungguh mendapat perhatian pemerintahan baru nanti adalah meningkatnya persaingan pemanfaatan sumber daya alam (SDA).

Perkembangan ini menuntut perbaikan pengelolaan kekayaan SDA yang digunakan selama ini bercorak “resource base” lalu bersifat ekstraktif menuju pengelolaan dengan peningkatan pemanfaatan sains, teknologi, serta inovasi.

“Upaya ini akan berkontribusi juga pada menggerakkan percepatan tranformasi sektor ekonomi Negara Indonesia dari yang tersebut selama ini berbasis SDA (resource based economy) menuju dunia usaha berbasis sains serta teknologi (knowledge based economy),” kata Pontjo.

Model sektor ekonomi berbasis pengetahuan wajib terus diupayakan oleh sebab itu dapat menstimulasi kreativitas pada penerapan sains kemudian teknologi untuk meningkatkan peningkatan ekonomi. Dengan kapasitas sains dan juga teknologi, kekayaan juga lingkungan alam dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan juga kualitas hidup suatu bangsa.

“Negara-negara yang tersebut telah lama menjalankan ekonomi berbasis pengetahuan seperti negara-negara Eropa pada umumnya serta beberapa negara Asia seperti China, Jepang, Korea Selatan, juga Taiwan ternyata lebih besar mampu menyejahterakan rakyatnya daripada negara-negara yang mana hanya sekali bersandar pada kekayaan SDA,” ungkapnya.

Menurut Pontjo, belajar dari pengalaman sukses negara-negara yang dimaksud telah seharusnya Negara Indonesia terus berupaya mentransformasikan diri dari perekonomian berbasis ekstraktif, pertanian tradisional, lalu manufaktur konvensional menuju dunia usaha berbasis sains juga teknologi (knowledge based economy).

Inilah salah satu harapan besar yang digunakan diperlukan dititipkan terhadap kabinet baru nanti. Selanjutnya yang digunakan juga harus menjadi perhatian pemerintahan baru nanti secara sungguh-sungguh adalah pembaharuan geopolitik dunia.

“Dinamika geopolitik global ke depan akan berubah menjadi tantangan bagi setiap negara tidak ada terkecuali Indonesia. Perkembangan geopolitik dapat berdampak terhadap berubah-ubah sektor keberadaan lalu tatanan global. Ketidakstabilan geopolitik dapat menyebabkan berubah-ubah krisis utamanya krisis pangan dan juga energi yang tersebut selanjutnya mengakibatkan ketidakpastian geoekonomi pada tingkat global,” ujar Pontjo.

Artikel ini disadur dari Aliansi Kebangsaan Berharap Kabinet Baru Berbasis Kompetensi Keahlian