Ekonomi

Soal Lemasnya Kuantitas Tukar Rupiah, Ini adalah Perspektif Bos BCA

51
×

Soal Lemasnya Kuantitas Tukar Rupiah, Ini adalah Perspektif Bos BCA

Sebarkan artikel ini
Soal Lemasnya Kuantitas Tukar Rupiah, Hal ini adalah Perspektif Bos BCA

JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja terlibat mengakses kata-kata perihal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) belakangan ini. Menurut bos bank berkode saham BBCA tersebut, lemahnya rupiah bukan semata akibat imbas konflik ke Timur Tengah.

Menurut Jahja, melemahnya rupiah yang digunakan pada masa kini berada di dalam rentang Rp16.200-Rp16.300 per Simbol Dolar itu disebabkan beberapa faktor, yang dimaksud intinya adalah persoalan penawaran kemudian permintaan (supply and demand).

“Saya kurang setuju apabila dikatakan itu (akibat) hambatan dalam Timur Tengah. Sebenarnya melemahnya rupiah ke Rp16.200-Rp16.300 lebih lanjut oleh sebab itu beberapa faktor,” kata Jahja dalam Jakarta, Awal Minggu (22/4/2024).

Salah satunya, kata dia, adalah tingginya impor bahan-bahan baku oleh para pengusaha perusahaan ke pada negeri untuk menyiapkan produksi menjauhi Hari Raya Lebaran. “Biasanya itu masa-masa Idulfitri peningkatan akan lebih lanjut daripada normal, jadi ada keperluan impor meningkat,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, ada juga dampak dari pemodal luar negeri yang mana mendebarkan dolarnya meninggalkan beberapa waktu lalu. Selanjutnya, di kuartal pertama ini menurut ia berbagai perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen, yang mana sebagian kemudian mengalir meninggalkan mengingat investornya adalah perusahaan-perusahaan asing.

“Jadi ada hambatan supply and demand,” tegasnya. Karena itu, Jahja pun setuju apabila Bank Indonesii (BI) tidak ada jor-joran melakukan intervensi. Sebab, ia mengibaratkan hal itu seperti membuang garam ke laut.

“Setelah demand-nya menurun, mungkin saja Bank Negara Indonesia sanggup menstabilisasi kembali dolar. Apakah nanti akan dalam bawah Rp16.000 atau tidak ada itu tergantung situasi juga kondisi,” kata dia.

Artikel ini disadur dari Soal Lemasnya Nilai Tukar Rupiah, Ini Pandangan Bos BCA