JAKARTA – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menegaskan komitmen perusahaan di memperkuat pencapaian target net zero emission (NZE) 2060 melalui transisi energi dan juga berperan terlibat di perdagangan karbon di dalam Bursa Karbon Indonesi (IDXCarbon). Selain menyokong penyelenggaraan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT), PLN NP akan meningkatkan jumlah karbon yang tersebut siap diperdagangkan hinggadua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Direktur Management Human Capital and Administrasi PLN NP Karyawan Aji di dalam sela acara halalbihalal dengan media ke Jakarta, Selasa (23/4/2024). Dia mengatakan, hingga 2030 PLN NP akan meningkatkan kapasitas pembangkitnya sebesar 6,3 Gigawatt (GW), dalam mana sebagian direncanakan berbentuk pembangkit-pembangkit berbasis energi baru terbarukan. “Ada PLTS seperti yang tersebut kita bangun pada IKN itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PLN NP mengerjakan penyelenggaraan PLTS IKN 50 MW yang dimaksud berubah menjadi pionir pembangkit EBT yang akan memasok listrik bersih untuk kawasan ibu kota baru yang digunakan terletak di dalam Penajam Paser Utara,KalimantanTimur, tersebut. PLN NP juga memulai pembangunan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, terbesar ke Asia Tenggara, yang berubah menjadi bukti upaya percepatan transisi energi dalam pada negeri.
Tak hanya saja itu, Aji memaparkan bahwa untuk tahun ini pihaknya mematok target perdagangan emisi karbon setara 2 jt ton CO2 pada IDXCarbon. Dia menuturkan, ada sedikitnya 13 pembangkit listrik yang tersebut akan terlibat pada perdagangan karbon tahun ini. “Tahun sesudah itu kan hampir 1 jt ton, tahun ini kemungkinan besar 2 jt ton CO2. Ada 13 PLTU (yang dilibatkan),” tuturnya.
Aji menegaskan, konstruksi pembangkit terbarukan lalu perdagangan karbon oleh perusahaan merupakan upaya nyata di menggerakkan transisi energi guna mencapai target NZE pada di negeri. Organisasi yang memulai pembangunan pembangkit berbasis EBT, tegas dia, dapat menghasilkan sertifikat karbon dan juga kemudian sanggup menghasilkan sertifikasi pengurangan emisi.
“Artinya dari emisi itu dapat diperjualbelikan kemudian memacu adanya tambahan lain, sehingga secara keekonomian perusahaan yang mana mendirikan renewable (power plant) akan berkurang bebannya. Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang dimaksud mengoperasikan CO2 bebannya akan bertambah,” paparnya.
Tahun lalu, PLN NP berubah menjadi salah satu pihak yang mana sangat agresif pada inisiasi perdagangan karbon dalam IDXCarbon yang mana diresmikan September 2023. Saat baru dirilis PLN NP berubah menjadi trader terbesar pada Bursa Karbon Negara Indonesia dengan membuka perdagangan karbon setara hampir 1 jt ton CO2.
Tercatat, IDXCarbon sudah pernah terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) dari Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan (KLHK) sehingga administrasi lalu perpindahan unit karbon berubah menjadi tambahan enteng juga mencegah double counting.
Tidak cuma terdaftar di bursa, PLN NP juga melakukan perdagangan karbon secara dengan segera dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi secara langsung, offset emisi secara langsung, kemudian perdagangan offset melalui bursa.
Artikel ini disadur dari Komitmen Tekan Emisi, PLN NP Genjot Transisi Energi dan Perdagangan Karbon