Nasional

Tiga Penyair Hal ini Disebut Lakukan Lompatan Besar Global Puisi Indonesia

61
×

Tiga Penyair Hal ini Disebut Lakukan Lompatan Besar Global Puisi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Tiga Penyair Hal ini Disebut Lakukan Lompatan Besar Global Puisi Indonesi

JAKARTA – Dosen juga Penyair DR Ipit Saefidier Dimyati memandang pada Indonesia ada tiga penyair yang mana melakukan lompatan besar pada karyanya. Ketiga penyair itu adalah Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, serta Denny JA .

Lompatan itu artinya ketiga penyair yang disebutkan melahirkan karya yang tersebut berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga memberi warna tersendiri untuk kesusastraan Indonesia. Ipit memaparkan pengamatannya yang disebutkan pada wawancara bertajuk Ngobrol Bareng Penulis yang mana tayang pekan ini di dalam kanal SatupenaTV di YouTube.

Menurut Doktor Sosiologi Antropologi dari Unpad ini, Chairil Anwar pada zamannya berani mendobrak susunan puisi di mana itu. Dia menulis puisi secara bebas. Tidak terikat pada pakem-pakem pola pantun. Chairil meninggalkan dari kebiasaan itu. Hal ini sangat jelas terlihat pada karya Chairil Anwar.

“Penyair kedua yang dimaksud melakukan lompatan besar pada berkarya adalah Sutardji Calzoum Bahri. Ketika itu apa yang dilaksanakan oleh Sutardji sangat spektakuler lalu menggemparkan,” ucapannya di keterangannya, Rabu (24/4/2024).

Menurut Dosen Institut Seni Budaya Nusantara (ISBI) Bandung ini, Sutardji mencoba mengatasi pengaruh Chairil Anwar dengan kembali ke semangat mantra. Puisi yang tersebut ditulis Sutardji terlihat lekat dengan mantra, yang meniru bunyi-bunyian yang mana kadang-kadang tiada mengandung arti.

“Di di tempat ini kelihatan sekali Sutardji menyavoid kata-kata semata-mata sebagai saluran ide,” ucapnya.

Penyair terakhir sampai ketika ini yang dimaksud melakukan lompatan besar di karyanya adalah Denny JA. Menurut Ipit, Denny menulis serta menawarkan gagasan puisi esai yang mana ditulisnya.

Perbedaan utama puisi esai dengan puisi sebelumnya adalah Denny membaurkan antara fiksi dan juga fakta pada badan puisi ataupun di catatan kaki. Gagasan puisi esai ini terus menggelinding sampai sekarang kemudian makin banyak penduduk menulis puisi esai.

“Sebelumnya belum ada puisi yang tersebut secara tegas dikaitkan dengan sebuah kejadian atau fakta melalui catatan kaki,” paparnya.

Artikel ini disadur dari Tiga Penyair Ini Disebut Lakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia