Nasional

Gempa M5,9 Guncang Sukabumi Hingga Banten, Dipicu Deformasi Lempeng Indo-Australia

65
×

Gempa M5,9 Guncang Sukabumi Hingga Banten, Dipicu Deformasi Lempeng Indo-Australia

Sebarkan artikel ini
Gempa M5,9 Guncang Sukabumi Hingga Banten, Dipicu Deformasi Lempeng Indo-Australia

Nadineworldwide.com – Badan Meteorologi, Klimatologi serta Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang tersebut terjadi di dalam selatan Jawa Barat dipicu deformasi batuan pada Lempeng Indo-Australia.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter serta kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang digunakan terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada Lempeng Indo-Australia yang digunakan tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan juga Tsunami BMKG, Daryono di area Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi mempunyai mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust).

Ia mengemukakan gempa yang mana terjadi pada pukul 07.53 WIB, mempunyai parameter update dengan magnitudo M5,7.

Episenter gempa berpusat pada koordinat 7,57 lintang selatan dan juga 106,17 bujur timur, tepatnya berlokasi di tempat laut pada jarak 77 Km arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km.

Ia memaparkan gempa bumi itu berdampak dan juga dirasakan dalam wilayah Surade, Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang berbagai pada rumah.

Gempa juga dirasakan di tempat tempat Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata di rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, wilayah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata pada rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan juga Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tiada berpotensi tsunami,” katanya.

Ia mengimbau untuk warga agar menghindari bangunan yang digunakan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa juga pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun bukan ada kerusakan akibat getaran gempa yang dimaksud membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke pada rumah,” tuturnya.

Ia juga mengimbau agar penduduk masih tenang dan juga tidaklah terpengaruh oleh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Sumber: Antara)

(Sumber: Suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *